Sabtu, 12 Januari 2013

Pondok Pesantren, Lembaga Pendidikan Tertua di Indonesia

H. Muchlis A. Mahmud: “Suatu Saat, Ummusshabri Menjadi Pesantren Percontohan” (Humas Kemenag Sultra) —- Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang memiliki metode klasik dalam pengajarannya, tetapi seiring dengan perjalanan waktu, proses pengajarannya sudah pada proses modern. Demikian dikatakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara (Kakanwil Kemenag Sultra) Drs. H. Muchlis A. Mahmud, MM, saat menyampaikan sambutan pada acara Tabligh Akbar yang dilaksanakan pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-39, Pesantren Metropolitan Ummusshabri (Pesri) Kendari, Rabu, (9/1), di halaman Pesri Kendari. “Disinilah bisa kita lihat bagaimana para pakar pengetahuan menggabungkan metode klasik dan modern pada pesantren sekarang ini. Jadi jangan heran, sekarang Ponpes banyak yang minati, karena selain alasan tadi juga lebih pada nilai keagamaan yang tidak didapat dari sekolah pada umumnya,” kata Muchlis. Pada acara yang menghadirkan Tiga Dai Muda Pilihan Stasiun Televise ANTV, yakni Mursyida Nur Fadilah, M. Azhari Nasution dan Ambiyah Dahlan, Muchlis juga menyampaikan harapan Gubernur Sulawesi Tenggara menjadikan Pesantren Ummusshabri sebagai pesantren percontohan di Kota Kendari. “Suatu saat, Ummusshabri menjadi pesantren percontohan di Kota Kendari. Karena dapat dilihat contoh, banyak tokoh nasional merupakan alumni pesantren yang telah menyumbangkan pemikiran mereka untuk negara,” ungkapnya. Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan fakta sejumlah alumni Pesri Kendari yang telah berhasil dengan berbagai profesinya. “Khusus bagi alumni Pesantren Umusshabri Kendari, banyak yang telah menjadi dosen, bekerja di birokrasi, baik di Kementerian Agama serta instansi lainnya,” Ungkap Muchlis. Turut hadir pada Tabligh Akbar tersebut, Sesepuh dan salah seorang Pendiri Pesantren H. Karim Aburaera, SH, Ketua STAIN Sultan Qaimuddin Kendari, Dr. Nur Alim, M.Pd, Pimpinan Pesri Kendari Drs. KH. Mursyidin, M.HI, Sekretaris Manajemen Pesri Kendari DR. Supriyanto, MA, Ketua DWP unit Kanwil Kemenag Sultra Ny. Hj. Nahdah Muchlis, Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi Sultra, Ir. Hj. Masyhura Ilah Ladamai yang juga Wakil Bupati Bombana, Kepala Bagian Kessos Biro Kesra Pemprov. Sultra, Drs. H.M Nasir, sejumlah pejabat Struktural dan Fungsional lingkup Kanwil Kemenag Sultra, ibu-ibu majelis taklim se Kota Kendari, para alumni, orangtua santri serta para pengasuh, pembina dan ratusan santri Pesri yang terdiri dari murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Sekedar diketahui, sesaat sebelum prosesi ceremony dan Tabligh Akbar dimulai, seluruh jamaah dihibur dengan berbagai penampilan kesenian persembahan santri Pesri Kendari, antara lain, Tarian oleh murid PAUD, Musik Bambu MI dan Tari Religius siswi MA Pesri Kendari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar