(Humas Kemenag Sultra)Meskipun hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA
dan sederajat belum diumumkan, namun pihak Pesantren Ummusabri tetap
melaksanakan wisuda secara terpadu, Selasa, (14/5/2013). Seremoni akhir
studi tersebut diikuti jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 37 orang, Madrasah Ibtidayah (MI) 110 orang, MTs (Madrasah Tsanawiah) 105 orang dan Madrasah Aliyah (MA) 38 orang.
Ketua Panitia Wisuda, Drs. Yayok SBW,
M.Pd., menjelaskan pengukuran prestasi siswa MA dan MTs dilakukan
berdasarkan nilai rapor dan tingkah laku siswa di luar dan di dalam
pondok pesantren. “Siswa MI tidak tinggal di pondok pesantren, melainkan
tinggal di rumah masing-masing, jadi hasil UN menjadi tolak ukur untuk
prestasi mereka,” terangnya.
Asnaeni S.PdI, Kepala Sekolah PAUD
mengatakan alasan tidak memberikan prestasi perorangan kepada anak
didiknya karena mereka menilai telalu banyak aspek yang mesti
diperhatikan. “Jadi terlalu dini untuk memberikan prestasi perorangan,
kalaupun diberi reward semua harus mendapat reward seandainya ada
reward,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Wisuda Mohammad Anwar, S.Ag.,
M.Si., mengungkapkan wisuda merupakan peralihan dari istilah perpisahan,
ramah tamah sekarang menjadi wisuda. Kegiatan ini merupakan kegiatan
yang ke-6 sejak tahun 2008 lalu. Tercatat sebanyak 290 siswa yang akan
wisuda dari berbagai tingkatan mulai dari PAUD (37), MI (110), MTS, serta MA(38). Berhubung kegiatan ini diikuti oleh seluruh tingkatan, maka diberi istilah Wisuda Terpadu.
“Meskipun pelaksanan UN tahun ini banyak mendapat sorotan dari
berbagai kalangan, serta hasil UN belum diumumkan, namun kami tetap
menggelar wisuda karena saya yakin melalui bimbingan yang kami berikan
selama ini dapat meluluskan seluruh peserta UN,” katanya.
Untuk diketahui, pengumuman ujian secara nasional diagendakan tanggal 24 Mei mendatang. (KP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar